abdullah rolle

Ketika Rolle Menerima Cahaya Islam

Posted on

Namanya adalah Abdullah Rolle. Ia terlahir dari keluarga Kristen yang menjadi agama yang ia peluk sebelum mengenal Islam. Ia mengaku bahawa yang mengenalkan Tuhan kepadannya adalah sang ibu. Ia selalu diceritakan tentang Tuhan oleh sang ibu. Namun meskipun begitu, Abdullah Rolle tidak pernah benar-benar mengajarkan tentang ketuhanan. Rolle menjalankan peribadatan agamanya di gereja tanpa mempertanyakan sesuatu apapun. Jadi ia pada dasarnya memeluk Kristen karena memang dilahirkan dari keluarga yang beragama Kristen pula.

Rolle begitu menyukai musik, bakat musiknya sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Di usia yang masih dini, Rolle bahka belajar piano dari seorang yang dihormatinya, yakini sang kakak. Ia belajar musik di kota London dan selalu datang di workshop musik untuk mendapatkan ilmu dan kesempatan supaya dirinya bisa menunjukan bakat bermusiknya ke publik. Sampai pada umur 17 tahun, dia masih berkutat dengan berbagai alat musik.

Tools Broadcast WhatsApp

Ia dikenal luas oleh umat Islam di berbagai negara lewat album nasyid yang telah diluncurkannya. Di tahun 2010, Rolle berhasil merilis album berjudul The Journey. Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya di tahun 2008 lalu, album nasidnya yang berjudul Patience juga laris terjual.

Rolle telah tampil di berbagai negara, seperti di negara-negara Eropa, Kanada, Afrika Selatan, Kuwait, Qatar, dan juga India. Wajah Rolle juga sering muncul di beberapa stasiun televisi besar seperti Al-Jazeera, Peace TV, Islam Channel, S-Channel, dan juga Iqra. Disamping fokus menyiarkan dakwah Islamnya lewat sebuah nasyid, Rolle juga seriu mengelola studio, menjadi produser, mengerjakan jingle dan memberikan materi untuk berbagai program acara.

Tatkala banyak yang menganggap suaranya enak untuk didengarkan, Rolle mulai percaya diri untuk bernyanyi. Ia menceritakan kepada Islamonline.net bahwa pada suatu waktu dirinya datang ke sebuah workshop, kemudian ia mengambil mikrofon, lalu ia langsung menyanyi. Tak disangka, ternyata suara Rolle tersebut banyak yang menyukainnya. Maka, sejak saat itulah Rolle mulai bernyani.

Rolle telah menghabiskan waktu selama 3 tahun untuk belajar olah vokal. Pelan tapi pasti, lama-kelamaan bakat musik Rolle mulai terasah. Hingga sampai saat ini, ia telah mendedikasikan dirinya dalam bidang musik selama lebih dari 20 tahun. Di dekade 1980-an hoingga 1990-an, Rolle banyak berkeliling ke kota London, New York, Los Angeles, dan Toronto untuk menjalin kerja sama dengan perusahan rekaman besar dan beberapa artis terkenal di sana. Salah satunya ialah, Rolle bekerja sama dengan grup musik Run DMC yang merupakan salah satu grup musik hip-hop dari Amerika Serikat. Perlu diketahui bahwa di tahun 2001, MTV pernah menobatkan Run DMC sebagai grup musik hip-hop terbesar sepanjang masa.

Setelah berkeliling ke berbagai negara untuk mencari uang dan ketenaran, di tahun 2002, Rolle akhirnya kembali ke kota London dan membuat perusahan rekamannya sendiri(independent). Bersama perusahaan rekamannya miliknyalah Rolle mencoba bekerja dengan berbagai kelompok masyarakat, terutama anak-anak muda. Sampai saat itu, Rolle masih menganut agama Kristen.

Sampai pada suatu waktu, Abdullah Rolle bertemu dengan seorang Muslim yang tak dikenal, lalu mengajak berdialog tentang Islam dan Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Rolle mengakui bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu di dunia ini. Namun demikian, sejak kecil, Rolle hanya belajar Kristen. Maka Rolle mencoba untuk keluar dari diskusi dengan muslim tersebut.

Selang beberapa tahun kemudian, Rolle kembali terlibat sebuah diskusi dengan seorang Muslim soal tema yang sama. Namun demikian, lingkungan dan dunia yang ia geluti kala itu membuat dirinya sama sekali tak tertarik dengan Islam. Meskipun begitu, justru dari pertemuan-pertemuan singkat seperti itulah, Rolle akhirnya penasaran dengan agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW tersebut. Kala itu ia pindah ke London bagian timur, di sana Rolle pernah membeli buku berjudul Dar Assalam in the West End. Ia memang menyukai membaca buku, terlebih lagi menyangkut isu dunia dan konspirasi.

Niat awal Rolle dalam membaca buku tersebut adalah ia hanya ingin sekadar menelusuri sebetulnya siapa yang berada di pihak yang salah dan siapa yang berada dalam pihak kebenaran. Namun begitu, buku tersebut tidak membawa Rolle lebih dekat kepada Sang Pencipta. Jiwanya selalu mencari akan keesaan Tuhan, meski ia tidak menyadari secara penuh hal tersebut.

Rasa penasaran Rolle tersebut tentu saja dipicu oleh aksi serangan terorisme yang menyerang Amerika Serikat di tahun 2001 atau dikenal dengan tragedi 9/11. Saat itu, banyak pihak yang menuding agama Islam sebagai agama teror. Kemudian di tahun 2003, AS dan sekutunya melakukan invasi ke Irak. Tak lama setelah agresi AS ke Irak tersebut, entah bagaimana, muncul simpati mendalam terhadap Islam dan umat Islam di jiwa Rolle. Ia bertanya-tanya dalam benaknya, mengapa bisa Islam jadi bulan-bulanan dunia Barat dan media?

Ia banyak melihat media menggambarkan Muslim sebagai teroris, meskipun begitu ia yakin hal itu tidaklah benar. Sebagai seorang publik figur, nampaknya ia paham betul bagaimana media memberitakan sesuatu. Rolle hanya ingin tahu mengapa mereka hanya menyerang Islam dan umatnya.

Singkat cerita, pada suatu hari Rolle ditunjukan sebuah DVD yang berjudul Tujuan Hidup karya Khaled Yaseen. Kala menonton video tersebut, Rolle begitu merasa terinsiprasi dengan materi yang disampaikan. Rolle merasa video tersebut menyampaikan banyak kebenaran di dalamnya. Dari video itu juga, ia jadi mengetahui bahwa Muslim shalat wajib lima kali sehari. Dirinya juga sempat membayangkan akan sulit menjalankannya dalam posisinya sebagai artis.

Namun begitu, Rolle memutuskan untuk mencari komunitas Muslim yang terdekat dari tempat tinggalnya itu. Dia menghabiskan lebih dari dua tahun berinteraksi dengan mereka. Ada banyak pelajaran dan kesan berharga yang ia terima dari komunitas muslim di sana. Ia menyadari bahwa Muslim adalah pribadi yang sopan, murah hati, dan baik tentunya. Meskipun kala itu umat Islam di seluruh dunia dipandang negatif oleh sebagian kelompok, namun fakta yang Rolle dapatkan jauh berbeda dari itu. Ia malah selalu menerima perlakuan baik dari komunitas muslim tersebut. Rolle ingin mencoba menjadi seperti teman-temannya muslimnya. Bahkan harus lebih taat dari mereka. Ia juga menceritakan kepada istrinya segala hal yang perlahan ia yakini dari Islam. Pelajaran tentang hari kiamat membuat Rolle terasa terlahir kembali, akhirnya ia menyadari tujuan hidupnya di dunia ini.

Cahaya Islam untuk Rolle

abdullah rolle

Seiring berjalannya masa, keyakinannya Rolle terhadap Islam semakin menguat. Rolle memutuskan untuk berikrar syahadat di hadapan komunitas Muslim di sana. Inilah rahasia Allah SWT, Dia bisa memberikan hidaya kepada siapa saja yang Ia kehendakai dan dalam keadaan seperti apa saja. Hal ini juga berlaku kepada Rolle, ia tak pernah menyangka pertemuan dan dialog singkatnya dengan Muslim akan mengantarkan dirinya untuk memeluk agama kebenaranyang merupakan rahmat bagi semseta alam, yakini Islam. Rolle akhirnya memeluk Islam di tahun 2004.

Rolle selalu berharap mengetahui Islam lebih awal dari itu. Namun, menyadari bahwa Allah Maha Mengetahui waktu tepat menganugerahkan hidayah kepada hamba-Nya, termasuk kepada dirinya. [MIS]

virol tools instagram