“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran:103)
ISTANBUL – Para ulama Muslim dari seluruh dunia bertemu di Istanbul pada Senin (6/11) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, para ulama menyerukan kebangkitan Islam dan mendorong untuk memperkuat komunitas Muslim.
Pada pertemuan Dewan Pengawas International Union of Muslim Scholars (IUMS) yang kelima tersebut, Yusuf al-Qaradawi selaku ketua IUMS mengatakan, bahwa umat Islam harus kembali kepada masa-masa kejayaan Islam. Ia mengatakan, Islam telah menyebar dari Jazirah Arab hingga ke Cina, dari Samarkand hingga ke Semenanjung India, Asia dan Eropa.
Pada saat itulah, menurutnya, Umayyah dan Muslim menjadi penguasa dunia dalam waktu yang sangat singkat. “Maka kita harus mengembalikan Umat ini kembali ke masa-masa itu. Ini adalah janji kami kepada umat,” kata al-Qaradawi, dilansir dari World Bulletin, Rabu (8/11).
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua Direktorat Urusan Agama Turki, Selim Argun, beserta ulama lainnya dari berbagai belahan dunia. Dalam kesempatan itu, para ulama membahas soal konflik yang terjadi di dunia Islam dan peran ulama Muslim dalam memecahkan masalah ini.
Al-Qaradawi juga menyerukan kebangkitan komunitas Muslim. Menurutnya, para ulama harus berusaha membangkitkan komunitas Muslim agar kuat kembali.
“Jika kita meringkas sabda Nabi Muhammad dalam satu kata, kita akan mengatakan itu adalah ‘rahmat’. Rahmat untuk semua makhluk,” tambahnya.
Al-Qaradawi menambahkan, bahwa para ulama yang mengemban misi Islam harus menyiapkan jalan bagi umat dan mendorong mereka untuk maju. Dalam deklarasi penutup, Persatuan Ulama Muslim Internasional itu juga menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan organisasi ini. Tak berhenti di situ, al-Qaradawi juga menyerukan kelanjutan dari program penyuluhan, pengajaran ilmiah, peningkatan kesadaran dan pesan inovatif bagi komunitas Islam.
[Republika.co.id, 9/11/207]
KOMENTAR
Siapa yang tidak ingin Islam bangkit? Hanya mereka yang benci dengan Islam sajalah yang tidak menginginkan kebangkitan Islam. Mereka bahkan terkadang memakai jubah Islam namun seruan-seraunnya jauh dari semangat untuk membangkitkan Islam. Jubah Islam tersebut mereka pakai supaya umat Islam mudah percaya dengan kata-kata dan seraun mereka. Meskipun seruan-serauan tersebut sama sekali bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dikandung di dalam Islam itu sendiri.
Kebangkitan Umat Bukan Utopia
Kebangkitan Islam bukanlah sebuah ilusi belaka ataupun sebuah utopia. Islam dulu pernah bangkit dan pasti akan bangkit kembali karena ini merupakan janji Allah SWT. Saat ini Islam tengah terpuruk, namun nanti Islam pasti bangkit kembali dan akan menggetarkan mereka yang senantiasa berbuat kerusakan dan dzolim di bumi Allah ini. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Masa ke Nabi akan terjadi dalam masa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah akan mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Setelah itu berdirilah kekhalifahan sesuai dengan sunnah Nabi dalam masa yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah akan mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Setelah itu berdirilah kerajaan yang sangat berkuasa dalam masa yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah akan mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Setelah itu berdirilah kekuasaan diktator dalam waktu yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah akan mencabutnya apabila Dia berkehendak untuk mencabutnya. Setelah itu berdirilah kekhalifahan sesuai dengan sunnah Nabi, kemudian beliau Muhammad SAW diam”.
(HR Ahmad dalam Musnad nya, dishahihkan oleh al hafizh Al Iraqi dan al albani)
Dzahir hadits diatas menjelaskan pada kita bahwa saat ini kita berada di kurun pasca dan pra khilafah ala manhaj nubuwwah (ditengah-tengah masa) entah di zaman kerajaan besar atau zaman penguasa yang diktator. Khilafah ala manhaj nubuwwah akan hadir setelah dua zaman tersebut.
Rasulullah Muhammad SAW juga bersabdah :
“Sungguh bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman dan kesemena-menaan telah penuh, maka Allah akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari ummatku (dalam hadits lain keturunanku), namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapak ku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan sedikitpun dari tetesan airnya, dan bumi tidak akan menahan sedikitpun dari tanam-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun atau 8 tahun, dan paling lama 9 tahun”.
(HSR Thabrani, Al Bazzar, dan Abu Nu’aim. Dishahihkan oleh Imam As Suyuthi dalam Al Jami’ dan disetujui keshahihannya oleh al albani)
Maka dari hadis tersebut jelas bahwa kebangkitan dan persatuan Islam adalah suatu keniscayaan, tidak peduli seberapa besarpun rintangan yang menghadangnya Islam akan tetap bangkit, karena hal ini sudah merupakan ketentuan Allah SWT tuhan semesta alam.
Ulama Garda Terdepan Kebangkitan Islam
Ulama sebagai entitas di dalam Islam yang dijadikan sebagai panutan bagi muslim memang sudah seharusnya untuk menyerukan persatuan di tengah-tengah umat Islam. Ulama haruslah sebagai garda terdepan untuk membangkitkan Islam pada kegemilangannya. Maka apa yang dilakukan oleh seorang ulama Mesir, Yusuf al-Qaradawi sudah sangat tepat, mengingat saat ini justru banyak ulama-ulama yang memecah belah agamanya dan menganggap kelompoknya lebih baik dari kelompok lain.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yg banyak.” (HR. Imam At-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), Ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban
Maka patut kiranya kita sebagai muslim yang taat senantiasa mengikuti ulama-ulama pewaris Nabi Muhammad SAW, ulama yang menjadikan Al Quran dan as Sunnah sebagai pemutus segala perkara di tengah-tengah umat. Ulam seperti inilah yang pastinya akan senantiasa menyerukan persatuan bagi umat, ulama yang tidak memecah belah agamanya dan tidak berbangga-bangga terhadap golongannya.
Kejayaan Islam sudah mulai nampak, mereka orang-orang yang senantiasa menjagal kebangkitan Islam akan merasa gemetar melaihat persatuan umat Islam. Polarisasi anatar mereka yang benar-benar memperjuangkan tegaknya Islam dengan mereka yang hanya sebagai alat sudah mulai kentara, kebenaran demi kebenaran sudah mulai terlihat. Umat akhirnya bisa melihat golongan mana yang sungguh-sungguh berjuang demi persatuan dan golongan mana yang hanay sebagai alat kekuasaan. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kemenangan kepada mereka-mereka yang sungguh-sungguh berjuang di jalan Islam.