bisnis lendir

DILEMA BISNIS LENDIR

Posted on

“Wahai orang-orang beriman, patuhlah kepada Allah, patuhlah kepada Rosul dan orang-orang yang memerintah (Ulil Amri) di antara kamu (Kaum muslimin)” (QS. An-Nisa: 59)”

Alexis sudah resmi ditutup oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 27 Oktober 2017 lalu. Hal ini merupakan langkah tegas yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta, mengingat selama ini tidak ada yang pernah mengusik bisnis lendir yang menjadi borok di wajah kota ini. Melalui surat resmi yang ditujukan kepada Direktur PT Grand Ancol Hotel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemprov DKI Jakarta menyatakan tidak bisa memproses surat permohonan tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) yang diajukan oleh Hotel Alexis. Maka dengan demikian, operasi hotel yang diduga kuat sebagai lokasi prostitusi itu tidak bisa dilanjutkan karena izinnya sudah habis per tanggal surat tersebut dikeluarkan, yakni Jumat, 27 Oktober 2017.

Tools Broadcast WhatsApp

Langkah yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta ini sebenarnya banyak ditunggu-tunggu oleh umat Islam, bukan hanya di Jakarta melainkan juga di daerah-daerah lain di Indonesia. Namun meskipun begitu, Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta bukan tanpa rintangan dalam melakukan penutupan hotel tersebut. Beberapa pihak kontra terhadap keputusan itu, mereka mengklaim bahwa pajak yang disetor oleh Alexis cukup besar untuk Jakarta. Mengutip Detik.com (1/11/2017), diketahui bahwa pajak yang disetorkan hotel tersebut (Alexis) ialah mencapai 30 juta per tahun dan hal ini yang disesalkan oleh sebagai orang (liberal) atas ditutupnya Alexis. Mereka mengkliam bahwa pajak yang diperoleh dari hotel tersebut bisa digunakan untuk pembangunan Jakarta supaya menjadi kota yang lebih baik lagi.

Beginilah watak orang-orang liberal, mereka selalu memakai parameter materil dalam setiap kehidupanya. Mereka selalu bicara untung rugi dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Langkah yang selalu mereka ambil adalah langkah yang selalu menuruti nafsu keduniaan bukan syariat. Berbeda dengan mereka yang mengemban ideologi Islam dalam hidupnya, segala tindak-tanduknya selalu berpatokan pada syariat, bukan untung atau rugi secara materil.

Prostitusi merupakan sebuah ladang usaha yang sudah jelas diharamkan oleh syariat, selain menjatuhkan harkat dan martabat seorang wanita, bisnis ini juga merupakan bentuk perbudakan di era modern. hal ini juga seharusnya ditolak oleh orang-orang yang mengaku liberal maupun berperangai liberal. Orang-orang Liberal seharusnya komitmen dengan nilai-nilai mereka, mengingat suara sumbang mereka yang senantiasa meneriakan kesetaraan jender dan penolakan terhadap eksploitasi perempuan. Apa yang terjadi di Alexis sudah jelas-jelas merupakan bentuk eksploitasi terhadap perempuan, bahkan lebih parah harkat dan martabat mereka dijatuhkan. Namun sayang, kaum liberal hanya akan mengkritik nilai-nilai Islam, bagi mereka prostitusi adalah sebuah bentuk hak dari masing-masing individu. Namun jika poligami dan memakai hijab adalah hak mereka untuk mengeritik nilai-nilai Islam.

Di dalam Islam tidak akan ada perdebatan mengenai hal tersebut, patronnya sudah jelas, yakini syariat. Jika sutu usaha besar dan banyak menymbangkan kebermanfaatan secara materil, namun itu bertentangan dengan syariat maka akan dengan keras ditentang. Karena jika sudah bertentangan dengan syariat, sudah tidak ada lagi perdebatan di dalam Islam. Tidak seperti yang terjadi saat ini, suatu kebijakan ataupun tindakan manusia ditentukan oleh hal-hal yang bersifat materil sehingga suatu yang seharusnya dilarang oleh Islam namun karena menguntungkan secara materil tentap saja disahkan ataupun dijalankan. Inilah yang terjadi tatkala suatu masyarakat tidak mengemban nilai-nilai yang Islami.

Nilai-nilai tersebut berusah ditanamkan kebenak umat Islam oleh mereka yang senantiasa menuruti hawa nafsu duniawi. Padahal sesungguhnya, Allah SWT menciptakan aturan pasti mempunyai alasan di balik itu semua. Meskipun di mata kita *(manusia), aturan tersebut tidak masuk akal atau pun tidak menuntungkan, namun Allah maha tau tentang apa yang terbaik bagi hambaNya. Allah SWT berfirman:

“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

Aturan dari Allah SWT pasti akan membawa kebermanfaatan yang lebih besar dibandingkan apa yang dilarangnya namun terlihat bermanfaat. Kita sebagai seorang muslim yang taat seharusnya senantiasa memegang prinsip Islam dalam menilai dan melakukan pelbagai aktivitas kehidupan ini. Demikian juga terkait prostitusi, kita wajib untuk menolaknya, bukan hanya Alexis melainkan juga berbagai usaha yang diharamkan oleh Syariat. Karena tidak peduli seberapapun besarnya manfaat materil yang diberikan usaha tersebut, jika ia bertentangan dengan syariat Islam maka wajib bagi kita untuk menolaknya. Sebab Allah SWT menurunkan aturan pada umat manusia pasti untuk suatu kebaikan bagi umat manusia itu sendiri. Maka jika kita melanggarnya, tentu saja kekacauan akan muncul di mana-mana, seperti apa yang terjadi saat ini.

[Yopi Makdori]

virol tools instagram