Aktivis Saudi telah meluncurkan sebuah kampanye untuk menuntut pembebasan ulama Islam Sheikh Safar Al-Hawali dan anggota keluarganya dari penjara Saudi.
Para juru kampanye menulis di Facebook mereka bahwa nasib Sheikh Al-Hawali, putra dan kakaknya tetap tidak diketahui setelah penghilangan paksa mereka setelah ditangkap dan ditahan tanpa dakwaan dan tanpa dasar hukum.
Rincian mengapa Syaikh dipegang oleh pihak berwenang akan diungkapkan oleh para aktivis di beberapa hari kedapan, terang mereka yang dikutip dari MEMO (27/07). Kampanye tersebut menyerukan kepada aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia dan para sarjana untuk mendukung pembebasan Syekh dan putra-putranya.
Sebelumnya diketahui bahwa seperti yang dilaporkan MEMO pada 13 Juli lalu, otoritas Saudi menangkap Al-Hawali dan sejumlah anak-anaknya. Tuduhannya ialah bahwa Sheikh Al-Hawali telah menyerang putra mahkota, Mohammad Bin Salman dan hubungannya dengan Israel, menyebutnya sebagai “pengkhianatan”.
Menurut media Arab, Sheikh Al-Hawali memiliki gelar doktor dalam agama dan keyakinan. Dia dianggap sebagai sarjana paling penting dari Gerakan Sahwa pada 1980-an dan 1990-an, yang merupakan gerakan keagamaan terbesar di Arab Saudi.
Al-Hawali juga merupakan salah satu penentang kuat kehadiran AS dan Israel di wilayah Teluk. Pihak berwenang Saudi memenjarakannya pada pertengahan 1990-an bersama dengan sejumlah besar pendukung Gerakan Sahwa karena posisi menentang mereka terhadap pasukan AS yang masuk ke Arab Saudi.
Sejak September tahun lalu, pemerintah Saudi telah meluncurkan kampanye penangkapan para oponen Gerakan Sahwa. Beberapa diantaranya termasuk ulama Islam Salman Al-Ouda, Ayed Al-Qarni dan lain-lain.
(MEMO)