Beberapa waktu yang lalu publik di negeri ini kerap kali didengarkan berita tentang pembubaran acara pengajian oleh salah satu ormas di Indonesia. Ormas tersebut yang mengherankan adalah ormas Islam juga. Tentu saja hal ini menuai kejanggalan dari masyarakat Indonesia, terutama mereka yang beragama muslim. Bagamana tidak, ormas Islam yang seharusnya ikut berasama-sama untuk bahu-membahu dalam mensiyarkan ajaran Islam, namun mereka justru menghalangi dakwah Islam.
Sebut saja seperti yang menimpa Ustadz Bachtiar Nasir, saat ia hendak mengisi sebuah ceramah di Kota Cirebon. Ia ditolak kedatanganya oleh ormas Islam yang berada di bawah naungan NU, yakini GP Anshor dan Banser Kabupaten Cirebon. Penolakan tersebut jelas sangat mengecewakan kita sebagai sesama muslim. Ustadz Bachtiar Nasir yang merupakan seorang da’i yang lurus harus menuai penolakan dari sesama saudara muslimnya. Hal ini tentu sangat tidak masuk akal, mengingat seharusnya sesama muslim saling tolong menolong dalam kebaikan, namun yang dilakukan oleh ormas tersebut justru tidak demikian.
Hal yang sama juga terjadi di Pasuruan beberapa saat yang lalu. Kali ini yang menjadi korban adalah Ustadz Felix Siauw, salah satu ustadz idola remaja saat ini. Ia saat hendak mengisi sebuah pengajian di Masjid Manarul Gempeng menghadapi penolakan oleh ormas yang sama, yakini Banser dan Anshor. Terang saja banyak masyarakat muslim di Indonesia mengecam tindakan yang dilakukan oleh ormas tersebut terhadap Ust. Felix.
Namun nampaknya berita datang dari kelompok ormas tersebut. Dikutip dari Republika (27/11) , Ust. Bachtiar Nasir, GP Anshor, dan Banser Kabupaten Cirebon, kini dikabarkan berdamai. Menurut laporan Republika, mereka sama-sama sepakat untuk menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesauan Republik Indonesia (NKRI).
Pertemuan antara Ustaz Bachtiar Nasir dan Ketua GP Anshor Kabupaten Cirebon yang diwakili oleh Ust. Muhammad Ujang Busthomi dan Ketua Banser, Abdurrahman dilakukan di sebuah rumah milik Pimpinan Pengasuh Ponpes Al Muqoddas, KH Ahmad Aidin pada Ahad malam (26/11). Rumah tersebut terletak di Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Dalam acara tersebut selain dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan ormas, turut hadir pula Kapolres Cirebon, yakini AKBP Risto Samodra.
Ust. Bahtiar Nasir sebelumnya diundang oleh pihak pengurus Al Washliyah Kabupaten Cirebon, untuk menjadi penceramah dalam sebuah tablig akbar dalam rangka memperingati Milad Al Wasliyah ke-87 tahun. Seminggu sebelum acara tersebut dimulai, pihak panitia menyebarkan informasi tersebut diberbagai media sosial untuk menginformasikan acara tersebut ke seluruh warga Cirebon.
Informasi yang disebarkan oleh pihak panitia terkait acara tersebut langsung menimbulkan resistensi oleh beberapa pihak. Resistensi tersebut layaknya rencana kedatangan Ust. Bahtiar Nasir ke Kota Cirebon beberapa waktu yang lalu. Maka dari itu, pihak panitia melakukan silaturahmi dan pendekatan persuasif ke sejumlah tokoh NU, Banser, dan Anshor di Kabupaten Cirebon.
Menurut Pimpinan Pengasuh Ponpes Al Muqoddas yang juga menjabat sebagai Ketua Al Washliyah Kabupaten Cirebon, yakini KH Ahmad Aidin mengatakan kepada Republika Senin,(27/11), “Kami ajak mereka bertemu langsung dengan Ustaz Bachtiar Nasir. Alhamdulillah mereka menerima”.
Pertemuan antara Ust. Bachtiar Nasir dengan beberapa pihak, seperti GP Anshor dan Banser Kabupaten Cirebon kemudian dilakukan di rumah KH Ahmad Aidin, sebelum acara tablig akbar dimulai. Pertemuan itu pun berlangsung secara kondusif dan penuh keakraban dan persaudaraan. Aidin menyatakan, “Alhamdulillah, saat berkumpul dan bertatap muka semuanya bisa cair, clear, tidak ada masalah”. Dirinya (Aidin) menilai bahwa persoalan sebelumnya muncul karena adanya informasi dan komunikasi yang terhambat (miskomunikasi) antara pihak yang menolak Ust. Bachtiar Nasir dengan Ust. Bachtiar. Maka acara pertemuan tersebut sebagai langkah untuk menghilangkan miskonsepsi tersebut, karena menurut Aidin, saat hal tersebut terjalin, maka tidak ada lagi persoalan.
Pertemuan di antara beberapa belah pihak tersebut tentu saja diselingi juga dengan salam kebersamaan di antara mereka. Setelah pertemuan tersebut, mereka secara bersama-sama menuju lokasi tablig akbar yang diselenggarakan di Sekretariat Al Washliyah Kabupaten Cirebon. Tablig akbar yang berlangsung hingga hampir tengah malam tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, yakini Deddy Mizwar. [MIS]