Lagi – lagi dunia remaja menjadi hit di perbincangan. Sayangnya, lebih banyak sisi negatif yang booming. Remaja lebih eksis dengan seks bebas, hura – hura, tawuran, narkoba, geng motor hingga terlibat kriminal. OMG!!! Bagaimana dengan masa depan mereka jika melihat catatan mereka saat ini kartu merah?
Kompleks bin komplit dah masalah remaja saat ini. Yang masih hangat ini diperbincangkan,,, kasus seorang siswa menganiaya guru hingga merenggut nyawa sang pahlawan tanpa tanda jasa itu. Ini salah satu kasus yang muncul di permukaan belum lagi yang terlihat secara kasat mata (buram and butek).
Revolusi mental mulai terlihat, pemikiran yang cetek, perilaku amoral, jauh dari sopan santun dan prestasi buruk. Remaja lebih enjoy dengan pergaulan yang sudah disuguhkan oleh sistem kapitalisme yang melahirkan sekularisme – liberalisme seperti dugem, climbing, seks bebas, miras, geng motor dan narkoba.
Tidak semuanya sich remaja seperti itu ada juga yang baik tapi tidak banyak. Hmmm itupun di lihat dari ukuran prestasi hal duniawi. Contohnya jago nyanyi (ikutan audisi biar di bilang keren gitu) jago nge-dance, jawara olahraga, olimpiade, juara lomba karya ilmiah dan lain – lain.
Remaja yang top bin ngaji masih sedikit yang dominan remaja revolusi mental. Yang dianggap jempolan selain dunia bagus akhirat juga mereka punya. Akhlak yang mulia, smart with islam, tutur katanya santun, bertanggung jawab, hafiz qur’an, aktivis dakwah dan menjalankan syariat dengan taat. Sayangnya, remaja yang seperti ini dipandang sebelah mata bahkan di cap teroris atau islam radikal banyak dah sebutannya (Giliran remaja ngaji dilarang, remaja mau dugem dan pergaulan bebas di fasilitasi, Hedehhh engk adil!!! Sungguh engk adil).
Mayoritas remaja cenderung melanggar norma dan nilai pergaulan tanpa melihat syariat islam dalam kehidupannya (red: semaunya sendiri). Remaja begitu gandrung budaya ala barat yang lagi nge-hitz dan nge-trend tu dia K-Pop alias gaya korea. Remaja diarahkan cinta dunia takut mati. Ditawarkan kehidupan yang glamour, hedonist fan konsumtif. F3 (food, fashion and fun) gencar tanpa hambatan di opinikan. Tayangan pornografi dan aksi tak ada matinya di layar kaca atau layar lebar yang menjadi sajian setiap hari kepada remaja.
Remaja dijauhkan dari nilai – nilai islam. Tanpa melihat batasan mana yang halal dan haram. Gamang memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Tidak pede dengan keislaman mereka. Akhirnya mereka terbawa arus da terjerumus. Mereka pun tidak lagi menempatkan islam sebagai Way of life. Hidup mereka terombang ambing tanpa tau arah tujuan.
Remaja zaman now seharusnya bercermin pada teladan Nabi kita Muhammad saw dan Generasi para sahabat. Sejak kecil Rosulullah dikenal berakhlak mukia, santun dan jujur. Bahkan Rosulullah dikenal sebagai remaja yang rajin dan gigih. Banyak juga para sahabat memiliki sosok terbaik dan dikenang dalam sejarah atas prestasi yang ditorehkan di masa remaja. Seperti Zubeir bin Al Awwam. Saat itu umurnya 15 tahun. Dia adalah teman Rosulullah diskusi, anggota pasukan berkuda islam tentara yang pemberani, juga pemimpin dakwah islam.
Lalu Thalhah bin Ubaidillah. Dia adalah salah seorang pembesar barisan islam di Mekkah, singa podium yang handal, tentara berkuda terkenal dengan kepiawainnya, donatur infaq fisabilillah. Rosulullah menjulukinya dengan thalhatul khair. Usia beliau saat itu 16 tahun.
Ali bin abi thalib seorang anak yang masih berumur 10 tahun ( ingat yah guys 10 tahun loh). Ketika Rosulullah pertama sekali mendapatkan wahyu, Rosulullah langsung pergi menemui Ali dan memberitahukan kabar gembira itu padanya. Masyallah!!!
Masih ada lagi sahabat lainnya seperti Sa’ad bin Abi Waqqash, Al arqam bin abi arqam juga tak kalah hebatnya, tak ketinggalan sosok zaid bin tsabit, Muhammad Alfatih sang penakluk konstantinopel. Luar biasa, Allah Akbar!!! tinta emas yang mereka torehkan sepanjang sejarah peradaban islam.
Saatnya Remaja zaman now bangkit hanya dengan Islam!!!
Nabi Saw bersabda :
Tidak beranjak kaki anak Adam dari hadapan Allah hingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya, dihabiskan untuk apa? tentang usia mudanya, diisi dengan apa? tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan digunakan untuk apa? Dan amalannya dari ilmu yang dia miliki? (HR At tirmidzi).
[Sri Handayani]