Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki melakukan kesepakatan untuk meningkatkan kontribusi bagi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Kesepakatan tersebut berhasil dicapai dalam pembicaraan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu pada saat sela-sela pertemuan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan ASEAN Regional Forum di Singapura pada Kamis, 2 Agustus kemarin.
Melalui rekaman sebuah video yang diterima oleh CNN Indonesia (02/08), Retno Marsudi mengatakan, “Turki sangat mengapresiasi peran Indonesia yang terus konsisten membela kepentingan rakyat Palestina. Saya juga sampaikan bahwa hal yang paling mendesak kedua negara lakukan saat ini adalah bagaiamana kita bisa meningkatkan kontribusi kepada UNRWA untuk membantu pengungsi Palestina”.
Dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Turki tersebut, Retno mengatakan pihaknya dan Cavusoglu juga mendiskusikan cara negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk lebih vokal membantu perjuangan rakyat Palestina.
Menlu Indonesia itu juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Turki juga akan mendorong supaya OKI meningkatkan memberikan bantuan bagi UNRWA dalam pertemuan di sela-sela Sidang Tahunan Majelis Umum PBB di New York sekitar September yang akan datang.
Selain mengenai isu Palestina, Menlu Indonesia dan Menlu Turki juga mendiskusikan upaya peningkatan kerja sama antara Jakarta dan Ankara, terutama dalam sektor perdagangan dan investasi antar kedua negara. Selain bertemu dengan Cavusoglu, Menlu Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Vietnam, Menlu Kamboja, dan juga Menlu Timor Leste.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Timor Leste, yakni Dionisio Da Costa Babo Soares, Retno menindaklanjuti berbagai hasil lawatan Presiden Timor Leste Francisco Guterres ke Indonesia pada 27 Juni 2018 yang lalu. Adapun dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, Retno membahas kerja sama Indo-Pasifik dan pembangunan demokrasi di kawasan tersebut.
Retno mengatakan, “Indonesia siap berbagi pengalaman terkait demokrasi di kawasan”. Selain melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara, Retno juga menghadiri pertemuan Menlu ASEAN dengan ASEAN Intergovernmental Commission On Human Rights atau AICHR Representatives. Di dalam pertemuan tersebut, Retno mendesak AICHR untuk terus maju melindungi dan mempromosikan HAM di wilayah ASEAN.
Di dalam pertemuan dengan Komisi Zona Bebas Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), Retno Marsudi juga menegaskan ASEAN harus mampu meningkatkan perannya dalam menjamin upaya pelucutan senjata nuklir secara umum dan menyeluruh di seluruh dunia, terutama kawasan.
Menlu Indonesia tersebut mengatakan, “Indonesia mengusulkan pada kawasan yang lain dan punya mekanisme yang sama dalam berkomunikasi negara pemilik senjata nuklir supaya bisa saling berbagi informasi sebelum melakukan aksesi”. Ia melanjutakan bahwa, “Asia Tenggara bebas senjata yang efektif akan memberikan keamanan, stabilitas dan kemakmuran rakyat ASEAN,” terangnya.
[CNN Indonesia]