Kekerasan kembali terjadi atas kaum Muslim etnis Uighur di Xinjiang, Cina. Perwakilan Hak Asasi Manusia PBB pada Jum’at (10/8) mengakui bahwa telah menerima laporan terpercaya berkaitan kekerasan yang terjadi terhadap satu juta warga dari etnis Uighur di Cina telah ditahan ditempat pengasingan rahasia yang memiliki kapasitas besar. Anggota dari Komite Penghapusan Diskriminasi Rasional PBB, Gary McDougall, mengatakan sekitar dua juta warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim telah dipaksa menjalani indoktrinasi di sejumlah kamp-kamp politik di wilayah Xinjiang (Republika.co.id)
Kekejaman Pemerintah Beijing
Beberapa bulan yang lalu, lembaga Chinese Human Right Defenders menyatakan dalam sebuah laporan, 21 persen telah terjadi sepanjang 2017 di wilayah Xinjiang. Kondisi yang begitu mengkhawatirkan ini tak mendapatkan respon yang begitu berarti dari dunia internasional, termasuk pemerintah Indonesia. Wakil Presiden JK menganggap Indonesia tidak ikut campur dalam permasalahan ini karena hal ini merupakan sebuah masalah dalam negeri Cina (cnnindonesia.com).
Pemerintah Cina sendiri telah lama melakukan kekejaman terhadap kaum Muslim Uighur di wilayah Xinjiang. Begitupula mereka kerap memberlakukan aturan yang tidak masuk akal diantaranya adalah : melarang puasa saat bulan Ramadhan, melarang menggelar pengajian hingga mereka melarang untuk melaksanakan solat jamaah. Bahkan pemerintahan mereka secara ketat menempatkan sejumlah pos-pos pemeriksaan di seluruh wilayah hingga perbatasan Xinjiang.
Lalu apa alasan pemerintah Cina melakukan penindasan terhadap kaum Muslim Uighur? Penyebab mereka melakukan itu semua adalah hanya satu: karena mereka Muslim. Dan karena mereka memeluk Islam. Artinya bahwa yang dimusuhi oleh pemerintah Cina adalah Islam dan segala hal yang berkaitan dengan Islam. Dan itu pula yang kemudian hendak mereka musnahkan dari bangsa Uighur. Yakni mereka melucuti segala hal yang berbau Islam. Mereka malakukan banyak diskriminasi dan penindasan diantaranya menutup banyak masjid di Xinjiang.
Mereka melarang pria Muslim memelihara jenggot. Yang kemudian menolak segala ketentuan itu mereka akan diganggu dan diintimidasi. Mereka juga memerintahkan agar pemilik toko untuk menjual alkohol. Hal ini dilakukan sebagai upaya melemahkan aturan agama. Selain itu mereka juga melarang umat Islam untuk memberi anak-anak dan nama-nama mereka dengan nama Islami. Dan hal yang begitu kejam pula baru-baru ini mereka membuat kamp-kamp konsentrasi. Mirip rumah tahanan besar. Dan di situlah mereka berupaya agar otak kaum Muslim Uighur dapat dicuci dan menanamkan doktrin komunisme.
Permusuhan Terhadap Islam
Bagi kita, tindakan yang dilakukan mereka memang bukan sesuatu yang mengherankan. Sebab begitulah sikap kaum kafir terhadap kaum Muslim pada umumnya. Kebencian mereka terhadap kaum Muslim dengan jelas diberitakan dalam firman-Nya :
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga.) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. (TQS. Al-Baqarah : 217).
Demikianlah merupakan gambaran kebencian dan permusuhan yang dilakukan kaum kafir dan musyrik terhadap kaum Muslim. Karena itu aneh jika ada kaum Muslim yang masih berharap terhadap belas kasihan mereka.
Wajib Menolong Kuam Muslim Uighur
Perintah dalam Al-Qur’an sudah jelas bahwa kaum Muslim wajib menolong sesama saudara Muslim mereka yang sedang kesulitan atau sedang dalam bahaya. Dimana sekarang saat kaum Muslim saudara kita disana tertindas dan meminta pertolongan, maka kaum Muslim wajib menolong mereka. Allah Swt berfirman :
(Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka.(TQS. Al-Anfal : 72)
Uighur telah lama menjerit meminta tolong kepada kaum Muslim, mereka menjerit meminta pertolongan untuk diselamatkan. Karena itu wajib bagi Kaum Muslim menolong bukan hanya di Indonesia saja namun seluruh dunia. Melindungi mereka, memelihara keimanan dan memelihara keislaman mereka dari kekufuran yang dipaksakan kepada meraka. Namun, sayangnya saat ini tak ada seorang pemimpin pun yang mau mengulurkan dan menentang dengan tegas kekejaman yang dilakukan rezim Cina. Negeri-negeri kaum Muslim diam pemimpinnya, tak ada yang bahkan memberikan pertolongan, bahkan bukan hanya pertolongan riil, kecaman saja tak ada yang melakukannya khususnya penguasa negeri ini, sebagai negeri dengan muslim terbanyak di dunia.
Dunia Butuh Khilafah
Semua realita yang terjadi di Xinjiang terhadap Muslim Uighur dan semua realitas yang terjadi diatas, menambah daftar panjang betapa besarnya penderitaan umat Islam sekarang. Sebab Uighur bukan hanya sendirian. Nasib yang sama pun menimpa saudara-saudara Muslim kita disebagian negeri. Muslim Rohingnya, Moro, Kashmir, Philipina, Palestina, Suriah, dan seluruh negeri kaum Muslim lain yang sedang tertindas. Semua penderitaan kaum Muslim ini akan semakin meneguhkan kesimpulan mengenai butuhnya umat terhadap sistem pelindung dan pemersatu umat Islam seluruh dunia yakni Khilafah, dan ini yang umat saat ini butuhkan.
Mengapa Khilafah ? tentu karena umat Islam di berbagai wilayah mengetahui bahwa keselamatan mereka hanya ada pada Islam (Khilafah), sebab Khilafah adalah pelindung dan perisai sejati umat Islam. Khilafah merupakan junnah (perisai) bagi kaum Muslim. Menjadi junnah (perisai) bagi umat Islam khususnya dan rakyat umumnya meniscayakan Imam/Khalifah harus kuat, berani dan terdepan. Bukan orang pengecut dan lemah. Kekuatan ini bukan hanya pada pribadinya, tetapi pada institusi negaranya, yakni khalifah. Hal ini terjadi karena pondasi yang dibangun pribadi (Khalifah) dan negara (Khilafah)-nya sama, yaitu akidah Islam. Inilah yang ada pada diri kepala negara Islam pada masa lalu, baik Nabi saw, maupun para khalifah setelah beliau.
Semua itu tentu dasarnya adalah akidah Islam. Karen akidah Islam inilah, kaum Muslim siap menang dan mati syahid. Rasa takut dalam diri mereka pun tak ada lagi. Oleh karena itu musuh-musuh Islam mereka takut luar biasa berhadapan dengan pasukan kaum Muslim. Bahkan sampai terpatri dibenak mereka kaum kafir bahwa kaum Muslim tak dapat dikalahkan.
Bandingkan dengan saat ini, khususnya negeri ini. Saat al-Qur’an dan Nabi Saw dinistakan, justru penguasa membela sang penista. Ketika kekayaan alam dikeruk habis. Karena itu jelas, kita tak bisa berharap banyak kepada para pemimpin Muslim saat ini. Hal ini tentunya harus menjadi agenda utama umat yaitu menyelamatkan kaum Muslim dan menegakan Khilafah. Semoga kali ini, semua penderitaan kaum Muslim di seluruh dunia, khususnya Muslim Uighur. Sudah saatnya Islam hadir kembali mengatur kehidupan dan menjadikan Islam sebuah kejayaan dengan aturan Syariah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Semoga terwujud dengan cepat dan segera penderitaan dan kesusahan umat dapat diminimalisirkan. Semoga Allah swt, segera menjadikan Khilafah tegak di dunia. Wallahu’alam bisshawab